skip to main |
skip to sidebar
aku memang bukan penyair yang pandai mengungkap kata
tapi aku hanya pengembara yang berusaha jujur dengan apa yang kurasa
jujur aku bicara....
jujur aku ungkapkan....
...bahwa aku takut kehilanganmu
...
Sapaan ada hal terindah...yang bisa diberikan
Senyuman adalah hal termudah yang bisa dilakukan
Tetapi mengapa mesti ada diam...
Sembunyi di balik belukar kesunyian
...yang begitu rapat di antara anyaman - anyaman kehampaan
Mengapa mesti ada diam yang begini dingin membeku...
...terkadang begitu mencekam di antara prasangka dan praduga
Diammu telah memecahkan hening yang hampir tercipta
...dan saat ku mencoaba tuk menghampiri...
...engkau surut ke belakang
...bersembunyi tanpa geming
Adakah sesuatu yang terjadi...???
Tidak ada halilintar yang menggelegar tanpa sebab....
Tidak ada gelap tanpa tirai hitam yang menutupi
Tidak ada diam tanpa suara hati yang terusik...
...
Pernah kurasakan...
Ketika tiba - tiba tanah tempat kuberpijak terbalik
...dan pusaran puting beliung menghisapku dalam-dalam
...semua mematahkan sendi-sendi harapan...
Seolah semua terpuruk...remuk redam tak tertahankan
Sungai air mataku deras mengalir...
Kala kubuka lembar demi lembar cerita yang pernah terukirKini kuhanya terdiam dalam kesunyian...
Kemarin...
Benih padi telah ditebar...
Tinggal menunggu ia tumbuh...
dan...
Berkembang....
Mataku memandang...
Hamparan luas padi menghijau...
Harapan hati nantinya akan menguning....
Kutunggu dengan sabar...
Tapi hari ini...
Sepertinya padi itu tak akan pernah menguning...
Tidak akan ada pesta panen padi...
Tidak akan ada padi untuk digiling...
Tidak akan ada beras untuk dimasak...
Kumasih berdiri termangu...
Agh...
Mungkin ku telah salah memberi pupuk...
Mungkin ku telah lupa mengairi dengan air...
Atau mungkin memang padi-nya yang enggan untuk menguning...
*gambar http://teresiaprahesti.files.wordpress.com/2008/08/img_4933-copy1.jpg
... Merangkak
Duduk...
.... Berdiri
Berjalan...
.... Berlari
*Kemudian terdiam
*Apalagi sekarang?
#Berdiri termangu...
#Sedikit menggerakkan kepala
#Agh... masih ada rasa perih rupanya
#Sisa hantaman raket tennis tadi malam
#Dengan lembut kuusap robekan yang ada
#Dengan harapan mengurangi perih yang hadir secara tiba-tiba
Kangen-nya ga ilang-ilang...
Padahal yang dikangenin ilang-ilang...
Kangen-nya ber-ulang-ulang...
Ga pernah ilang-ilang...
Ibarat salah satu tag line operator selular...
Nyambung Terus :D
bagaimana bisa kubujuk hati ini
bagaimana bisa ku nafikan kenyataan sebuah perasaan
bagaimana bisa ku lirihkan sebuah kidung kerinduan yang syahdu menerpa setiap dada yang merindu
haruskah ku bertanya pada rumput ?
haruskah ku titipkan pesan pada angin ?
itu kan hanya ada dalam syair - syair kerinduan...
sementara rinduku bukanlah sebait syair
sementara rinduku bukanlah episode drama dalam sinetron
ini adalah kenyataan....
ini adalah sebuah panggilan....
tanpa ku tahu bagaimana harus ku senandungkan...
ah...andai ia tahu....
tapi selalu pura - pura tidak tahu....
paling sekedar bertanya untuk siapa ya ?
apakah sebuah pertanyaan dalam gerbong harapan...???
sekali lagi ku tak tahu...
Masih adakah rasa rindu untukku?