kemarin, pas lagi jalan - jalan di daerah menteng liat orang pake dompet panjang dueh... jadi langsung keinget lagi kalau aku tuh pengen banget punya dompet panjang
alkisah... menurut para ahli fashionable dompet panjang itu diperuntukkan bagi orang - orang yang punya duit banyak tapi gak mau duitnya lecek
yah... walau duitku ga banyak tapi pengen banget deh punya sampe sekarang keinginan yang belum terkabul ini neh masih banyak lagi sih hehehehe
sekali lagi kunikmati sang rembulan malam.... tadi malam ketika mata susah untuk terpejam... ditemani bintang yang bersinar terang... kududuk sendiri diatas genteng orang...
tak lama datang orang... tak lain tak bukan teman seperjuangan... yang mungkin sedang bingung masalah percintaan... agh, ternyata ini masalah setiap orang...
nanti malamku berencana duduk lagi diatas genteng orang... hanya ingin menikmati indahnya rembulan berulang ulang... sayang disayang ku hanya menikmati seorang... andai ber-2 pasti akan lebih baik kata orang...
untuk semua orang... baik yang sedang bekerja atau duduk menghabiskan malam... atau tiba tiba terjaga di gelapnya malam... coba renungkan redupnya sang rembulan malam..
berapa hari ini selalu pengen pulang cepat... apalagi kalau bukan karena urusan bela Indonesia... sedikit banyak pagelaran piala UBER & THOMAS... meningkatkan rasa nasionalisme... baik itu di kost atau di kantor...
walau ga sempat nonton karena kendala harus berkantor... tetap saja rasa nosionalisme gak pudar... apalagi lawan srikandi Indonesia adalah... BELANDA & JEPANG... yang notabene pernah men-jajah Indonesia...
entar karma atau mungkin karena rasa balas dendam... Indonesia berhasil melibas Negara yang pernah menjajah bangsa tercinta ini...
rasa nasionalisme memang perlu... disaat Negara ini menghadapi berbagai krisis... tapi rasa Nasionalisme sedikit ternoda... apalagi kalau bukan masalah tiket yang tiba tiba lenyap dari peredaran... harga tiket yang di TIPI di-BANDROL seharga 20.000... bisa naik jadi 200.000... GILA aja... ternyata disaat orang orang ingin menunjukkan rasa nasionalisme-nya... masih aja ada yang ingin mengambil untung dengan tidak wajar... malah cenderung kurang ajar...
Sahabat... Malam tadi kau hadir dalam mimpiku Menyelusup di antara ruang hampa penuh makna ...ada hal yang kau bisikan.... Dan telingaku masih mengiang hingga saat ini Ada sebuah getaran sukma dari lubuk yang terdalam Penuh tanya ...dan rasa lelah...yang sangat...sangat melelahkan Tampaknya kau ingin bersandar.... ...tapi sayang kau tak temukan sandaran yang tepat Tampaknya kau ingin menangis.... ...tapi kau belum temukan jemari tuk hapuskan air matamu Kau berkeluh kesah dalam diam... Kau tampak lelah dalam bimbang.... Kau ingin berteriak ...bebas...dan merdeka.... ...tapi kau segera sadari semua...dan kau pun tertunduk diam
Sahabat... Tahukan ...bahwa di tengah perbukitan gundah nan gersang... Di sanalah aku menunggumu di bawah pohon pisang Telah ku siapkan sekepal nasi yang masih kumiliki Dan semangkok air kelapa untuk kita ...ya semua untuk kita... ...dan semua itu masih utuh tersimpan di sini Tak ada sebutir nasipun yang telah kumakan... Tak ada setetes air pun yang telah kuminum... ...karena aku sangat menyadari... Bahwa itu semua adalah miliki kita Dan aku ingin memakan dan meminumnya bersama Kita lapar dan dahaga dalam kebersamaan Lapar memang menanti hadirmu... ...tapi di tengah lapar itulah kutemukan arti suatu pengorbanan Dahaga memang menanti senyummu... ...tapi di tengah dahaga itulah kutemukan arti sebuah kesetiaan
Sahabat.... Aku mencoba berjalan sendiri menelesuri air yang mengalir Tuk temukan sebuah jawaban yang sering ku tanyakan Semakin ku cari semakin sulit ku temui ...dan manakala aku terhenti lelah...kau hanya tersenyum tanpa sapa Aku bukanlah kamu... Dan kamupun bukanlah aku.... ...karena aku dan kamu telah berujud menjadi satu Kita tidak akan mengerti jika kita tak berusaha tuk mengerti Kita tidak akan pernah tahu... ...kalau kita tidak mau tahu Kenalilah jiwa kita...