Kamis, 04 Februari 2010

Marketing di Dunia Pendidikan


Banyak-nya lembaga pendidikan informal yang menyebar bak jamur di musim hujan "ada dimana-mana" dan memang dalam mendirikan suatu Lembang Pendidikan Informal tidak perlu birokrasi yang ngejelimet seperti kita mendirikan suatu Lembaga Pendidikan Formal, dimana hal itu perlu penyelerasan dengan Pemerintah. Mungkin ini salah satunya kenapa orang ber-bondong-bondong membuat Lembaga Pendidikan Informal atau biasa kita bilang dengan "kursus" dengan lulusan-nya memperoleh sertifikat sebagai bukti dia telah lulus atau mahir dalam suatu bidang tertentu...


Semakin maraknya lembaga training, tentu saja mempengaruhi pembagian
"kue" dalam arti customer, Lembaga Training harus dituntut mempunyai suatu ke-unikan atau per-bedaan dengan Lembaga Training yang lain-nya. Mencari ke-unikan harus menggali secara mendalam dari sisi internal, harus dibedah setiap ke-unikan yang ada, seperti produk, pelayanan, pengajar atau fasilitas, dan juga bisa diambil dari sisi eksternal, misalnya co branding dengan Vendor IT tertentu untuk menaikkan Brand suatu Lembaga Training...

Salah satu proses ter-penting yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana mengemas semua kelebihan yang kita punya menjadi sebuah campaign, suatu campaign yang unik, dimana harus mempunyai perbedaan dengan campign Lembaga Training yang lain. Berbicara mengenai campaign di dunia pendidikan, memang tidak bisa berharap terlalu banyak, tidak seperti campaign iklan produk tangible yang bisa menyerang kompetitor lain dengan garang-nya. Saya juga tidak tahu, mengapa di Industri Pendidikan
tidak ada sama sekali iklan yang membuat saya greget, apakah memang karena masih terikat norma pendidikan, saya juga tak tahu, tapi saya ter-pikir suatu ide bagi Lembaga Training untuk membuat suatu event yang sedikit menarik...

Event ini saya ambil dari sedikit modifikasi dari Promo suatu product tangible dimana dalam promo produk tersebut, menukar TELEVISI LAMA dengan TELEVISI BARU dengan merek yang dimiliki mereka... Nah kenapa Lembaga Training tidak berusaha membuat hal yang sama. Misalnya
"Tukarkan Sertifikat Lama dengan Sertifikat Baru" atau "Kami Hargai Sertifikat Lama Anda Rp 500.000 Jika Lulus Ujian Sertifikat Kami"

Dengan tema seperti ini, customer yang sudah ke grab oleh Lembaga Training akan tertarik, dan tebak... Lembaga Training yang lain akan ketar-ketir dengan promo ini, apalagi jika Promo ini tidak dijalankan sendiri, dalam arti melibatkan pihak eksternal, seperi dari SWASTA melibatkan Industri yang siap menampung lulusan yang lulus, dari PEMERINTAH melibatkan departemen DIKTI agar sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Training tersebut dapat diakui. Jadi pengakuan yang didapat oleh lulusan kita diakui oleh Lembaga Pemerintah dan Industri sebagai USER Lulusan kita, bahkan kalau perlu undang MURI untuk memecahkan REKOR pengambilan sertifikat terbanyak di Indonesia...

Recognation dalam Dunia Pendidikan hal yang terpenting, jika tidak memiliki Recognation dari Eksternal maka jangan harap orang akan percaya dan mau membeli modul Anda.. Seberapa bagusnya produk Anda, tanpa RECOGNATION sia-sia lah Anda melakukan Iklan

2 komentar:

nich mengatakan...

dueh, Pak.. itu angka kan angka saya ;))

inaz mengatakan...

Jiah...
jadi ketauan deh tarifnya?
huhuhuhu