
... saat ku tuliskan kalimat ini,
di sini malam terasa begitu dingin membungkam...
...menusuk relung badan sampai ke sumsung tulang
aku tak tahu,
kenapa ku belum bisa pejamkan mata
saat ku teringat dirimu,
....dan ingin pastikan bahwa dirimu telah istirahat,
....dalam peluk selimut hangat penuh kebahagiaan
memang ada sedikit gemercik hujan,
...yang begitu syahdu membisikan namamu
...memanggil - manggil dalam kidung penuh kerinduan
haruskah ku membeku di balik payung kerinduan ?
...mendung dan buram...tanpa cahaya kepastian
dalam pinta sebelum tidurku
aku memohon dan memohon kebahagiaanmu
...sampai ku merasa yakin,
...kau telah terlelap dalam nikmat kabut malam
setelah itu,
baru kuselimuti hatiku...
mencoba istirahat dalam tatap sendu karena rindu
rindu yang tak kenal ujung jalan
rindu yang tak pernah bertepi
...
selimutilah hatimu dengan penuh cinta,
jelang harimu dengan cahaya optimis yang senantiasa terpancar
kejar cita - cita sebatas kemampuan yang bisa kita capai bukan untuk membatasi...
tapi ada realitas terukur yang perlu dipertimbangkan
satu hal yang pasti...
aku ingin selalu melihatmu tersenyum bahagia...
berulang kali kalimat ini kupanjatkan
beribu malam menjadi saksi permohonan
segenggam hasrat yang terpendam dalam jiwaku
karena rasa sayangku agar menjadi semangat hidupmu...
semangat untuk melangkah dan menjalani segalanya...
baru hidupku kan tenang...
meski harus pergi tuk selamanya...
biarlah air mataku tumpah,
asal tumpahannya bisa menyuburkan semangat hidupmu
biarlah senyumku hilang terampas,
...asal kau bisa tersenyum selamanya
06.10.10 - rabu dini hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar