Minggu, 04 Oktober 2009

Antara Mama Lauren, SBY dan Gempa

Sebelum-nya saya panjat-kan doa kepada Uda, Uni, Ninik Mamak, Datuak Nagari di Ranah Minang, Tanah Nan Gadang, Nagari Nan Elok, Nagari dimana darah saya ber-asal.. Semoga tabah dalam menjalankan cobaan Allah SWT.. Marato hati denai mandanga musibah...
Berbagai bencana melanda Negeri Tercinta, dari Gempa, Tanah Longsong, dan Banjir, seperti tak abis cobaan yang diterima... sekelumit pembicaraan pagi dengan rekan kantor membuat saya menjadi *susah diungkapkan dengan kata-kata, tapi saya berpikir "dueh nih orang kasian banget sih!" hehehe masa bencana yang dialami oleh Indonesia dikaitin dengan terpilih-nya SBY sebagai Presiden RI, katanya sih berdasarkan ramalan Mama Lauren "jika kembali SBY terpilih menjadi Presiden maka Indonesia akan tertimpa bencana..."

Dueh... apakah sudah tidak ada lagi pemikiran normal mengenai bencana yang dialami Indonesia, kenapa selalu dikaitkan dengan hal-hal klenik mengenai segala tragedi yang ada. Apakah nalar kita sebagai manusia sudah hilang! Apakah kita sudah tidak lagi percaya bahwa ada yang yang Maha Kuasa atas segala sesuatu! Apakah logika kita sudah hilang tak berbekas!

Setidak-nya bencana yang dialami dijadikan sebagai bahan evaluasi diri, apakah memang kita sudah mulai serakah untuk diri sendiri, apakah kita sudah tak peduli lagi dengan sesama, apakah kita tak lagi menghiraukan lingkungan sekitar kita? Coba tanyakan kembali kepada diri kita... apakah kita masih bisa dibilang manusia, kalau kita sudah kehilangan rasa kemanusiaan? apakah kita masih bisa dibilang manusia kalau kita masih sanggup menindas orang kecil dibawah kita! Mungkin memang bencana yang dialami Indonesia sebagai sarana mengembalikan rasa kemanusiaan, rasa peduli kepada sesama, rasa kemanuasiaan yang sudah mulai hilang, yang ada hanya rasa egoisme diri sendiri! Dari pada kita berpikir bahwa bencana ini merupakan repleksi kemurkaan Tuhan karena SBY menjadi Presiden RI, kalau memang karena SBY menjadi Presiden, kenapa bukan Istana Negara saja yang terjadi Gempa? kenapa mesti Rakyat yang tak bersalah menjadi korban! Jadi harap berpikir jernih dalam menyikapi setiap kejadian.

Dan tulisan ini, juga tulisan Ketika Otak & Mental Menjadi Kerdil, dan saya sangat menyesal dengan bahasa-nya yang kasar, tapi tidak ingin saya hapus, semoga tidak terjadi lagi ketika saya hilang kendali (ketika membaca-nya saya merasa tidak mengenal diri saya sendiri - red) bukan sarana untuk membela Bapak SBY, tapi tulisan ini merupakan kecintaan saya kepada Indonesia...

* saya masih bisa ber-syukur karena saudara saya yang tinggal di Padang tidak tertimpa bencana...

Tidak ada komentar: