Selasa, 01 September 2009

Bukankah Hidup Harus Selaras?


Bukankah hidup itu harus selaras? dalam menjalani kehidupan ini kita tidak bisa memaksakan sesuatu yang memang bukan jalan-nya. salah satu-nya adalah rejeki dan kesehatan. Kenapa dibilang salah satu, bukan salah dua?

Dalam menjalani hidup, kita harus adil, baik untuk orang yang terdekat, terlebih diri kita sendiri. Jadi manusia tidak boleh serakah, ada batasan dimana terkadang kita harus duduk istirahat sejenak, merenung, dan kemudian bergerak kembali. Jadi manusia tidak boleh "ngoyo" karena walau pun kita bekerja banting tulang, nangis darah, jika bukan rejeki tidak akan kita dapatkan "tidak lari gunung dikejar"...

Perhatikan kesehatan diri, karena apalah arti harta melimpah, jika kesehatan tidak terjaga. Dengan kita mengabaikan kesehatan, bearti kita tidak men-syukuri kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada kita. Jangan sampai kita menjadi orang yang sombong, melebihi batasan sebagai manusia. Toh, badan kita bukankan mempunyai hak untuk ber-istirahat, badan kita mempunyai hak untuk dijaga, bahkan dirawat...

Sedikit mengalah dari ego kita sendiri, bukan berarti kita kalah. Sedikit ber-istirahat bukan berarti kita tidak bekerja keras. Sedikit hidup sehat bukan berarti kita lemah. Sedikit tolakan tidak mengambil sebatang rokok, seteguk minuman bukan bearti kita tidak "begaul"...

Toh nasib ibarat roda, terkadang di atas, terkadang di bawah. Sedikit link artikel yang dapat dibaca bahwa hidup tak selalu di atas http://www.detiknews.com/read/2009/08/20/173749/1186659/10/lulusan-phd-cuma-jadi-sopir-taksi


1 komentar: